Suatu sel, dengan segenap
organelnya yang bekerja dengan keselarasan dan keteraturan sempurna di
dalamnya, memiliki sifat-sifat yang menakjubkan. Profesor di Karolinska
Institute, Swedia mengatakan bahwa keteraturan sebuah sel dapat disamakan
dengan sebuah kota besar seperti New York.51
Saat menyelidiki protein,
yang merupakan bahan pembentuk sel, kita menemukan sejumlah kenyataan penting:
Setiap sel mengandung lebih dari semilyar molekul protein yang terdiri dari
ribuan jenis.52 Untuk memahami jumlah yang besar ini, bayangkan
contoh berikut: dengan laju satu per detik, untuk mencacah semilyar protein,
akan dibutuhkan 32 tahun perhitungan terus-menerus dan cermat. Jika Anda
menyertakan kebutuhan makan dan tidur yang tak terhindarkan, kehidupan Anda
mungkin tak akan cukup panjang untuk menghitung protein di dalam sel Anda satu
demi satu. Ada kira-kira 7 milyar manusia di dunia saat ini, dan masing-masing
memiliki sekitar 100 trilyun sel dalam tubuhnya. Maka, jumlah molekul protein
yang ada di dunia terlalu banyak untuk kita hitung. Selain itu, pada setiap
orang, protein-protein ini terus-menerus diperbaharui; sekitar sekali sebulan
protein dipecah menjadi asam-asam amino yang membentuknya dan disintesis ulang
sesuai dengan kebutuhan sel.53 Protein dibangun ulang sebagai hasil
operasi rumit yang digambarkan dengan istilah “sintesis protein”. Sebagian
darinya disusun sebagai enzim dan ada hampir di setiap tahap semua reaksi rumit
di dalam sel; sebagian membentuk hormon-hormon kurir; sebagian mendapat tugas
khusus dalam penataan fungsi-fungsi penting, seperti membawa oksigen ke darah,
merangsang sel agar bertindak dan mengatur kadar gula dalam tubuh.
Di sini kita ingin
memusatkan perhatian pada arus lalu lintas protein yang terjadi saat
protein-protein yang baru dihasilkan berpindah tempat di dalam sel. Karena
sebagiannya mulai segera digunakan di dalam sel, protein-protein ini harus
dibawa ke tempat di mana akan digunakan; sebagian lain dikirimkan ke daerah
penyimpanan protein di dalam sel untuk digunakan nanti. Protein yang akan
digunakan di luar dikeluarkan dari sel dengan pengawasan membran sel. Sementara
itu, protein yang masuk ke dalam sel dari luar, juga dengan pengawasan membran,
membentuk bagian penting lalu lintas protein yang padat ini. Pendeknya, dalam
lingkungan sel yang kecil, ada kegiatan yang mengagumkan banyaknya. Bahkan lalu
lintas pada jam sibuk di kota besar tempat jutaan manusia tinggal tampak tenang
jika dibandingkan dengan hiruk-pikuk sel. Tambahan lagi, kegiatan padat ini
dijalankan oleh protein-protein kita yang ukurannya sekitar sepersejuta
milimeter, yang ada di dalam sel kita yang besarnya seperseratus milimeter.
Sangat luar biasa bahwa milyaran satuan-satuan kecil dapat masuk ke sebuah
tempat yang ukurannya terlalu kecil untuk terlihat mata telanjang, dan
masing-masing bergerak mondar-mandir untuk menjalankan fungsinya dengan
keteraturan dan keselarasan yang hebat. Demi kesinambungan kehidupan, lalu
lintas sel ini harus terus berlangsung. Setiap protein, apakah dihasilkan oleh
pabrik bernama “ribosom” atau yang diperoleh dari sel lain memiliki tempat
khusus di mana akan digunakan. Protein yang dibutuhkan organel, misalnya
mitokondria, berbeda dari yang lainnya. Jika kita membayangkan pengaturan kota
besar, keadaan ini dapat disetarakan dengan kenyataan bahwa berbagai sarana
produksi di sebuah kota memiliki kebutuhan yang berlainan.
Kenyataan bahwa di dalam
sel berukuran seperseratus milimeter, 1 milyar protein bergerak setiap saat,
memunculkan pertanyaan berikut: bagaimanakah protein-protein yang dihasilkan
ini mengetahui ke mana harus pergi? Bagaimanakah protein-protein ini mencapai
organel tempatnya akan digunakan atau sel tujuan di luar sel tempatnya
disintesis tanpa tersesat? Bagaimanakah protein-protein keluar dari dalam
membran yang tersusun dari lapisan-lapisan lemak yang rapat mengelilingi
organel? Bagaimanakah lalu lintas sel yang mengagumkan padatnya ini berfungsi
tanpa kecelakaan?
Mari
sejenak kita bayangkan lagi hal ini dengan mengganti protein yang baru
dihasilkan dengan manusia yang baru lahir. Mari kita berikan nasehat-nasehat
tertulis dan lisan kepada bayi yang baru lahir di kota khayal dengan milyaran
penduduk ini, tentang tempat ke mana ia dapat menemukan makanan dan pakaian, cara
ia dapat menemukan kebutuhannya, dan tempat ia bisa mendapatkan pekerjaan.
Tentunya, seorang bayi yg tak mengenal lingkungan tempatnya dilahirkan; tidak
mungkin ia menemukan sendiri tempat mana pun di kota yang ramai. Untuk
menemukan jalan tanpa tersesat, orang ini harus tinggal bertahun-tahun di kota
itu, dan mengenalnya. Untuk meraih kepandaian itu, ia membutuhkan waktu lama;
tentunya mengejutkan bahwa sebuah protein tanpa kecerdasan dan kesadaran mampu
melakukannya dengan sempurna.
Rahasia bagaimana protein
dapat mengatasi rintangan-rintangan yang dihadapinya dan menemukan alamat yang
tepat, tersembunyi dalam perancangan sel yang piawai. Penelitian mutakhir di
bidang ilmu sel mengungkapkan sejumlah mekanisme ajabi di dunia renik sel.
Bagaimanakah Lalu Lintas Protein di
dalam Sel Diatur?
Setiap orang mengetahui
bahwa sebuah sistem kode pos dirancang untuk meningkatkan efisiensi komunikasi
dengan menyampaikan sebuah surat ke alamat yang tepat secepat mungkin dan
kesalahan sekecil-kecilnya. Yang sangat menarik adalah penelitian menunjukkan
bahwa suatu mekanisme serupa ada di dalam sel.54 Diketahui bahwa
protein disintesis dari penyatuan terencana ratusan asam amino. Suatu bagian
khusus yang terdiri dari antara 10 sampai 30 asam amino membentuk sejenis rantai
yang membentuk kode posprotein. Dengan kata lain, kode pos yang tertulis pada
amplop terbentuk dari nomor dan huruf, sementara kode pos dalam protein
terbentuk dari asam amino. Kode ini terdapat pada salah satu ujung protein atau
di dalamnya. Akibatnya, setiap protein baru yang disintesis menerima instruksi
ke mana akan pergi di dalam sel dan bagaimana menuju ke sana. Sekarang, mari
kita amati dengan mikroskop yang sangat canggih perjalanan protein di dalam
suatu sel.
Ketika memerhatikan
bagaimana protein yang baru disintesis bergerak ke tempatnya yang seharusnya —
misalnya retikulum endoplasma — kita melihat yang berikut: pertama, kode pos
dibaca oleh suatu partikel molekul SRP (atau partikel pengenal isyarat). SRP
adalah suatu bangun yang dirancang khusus untuk membaca kode pos dan membantu
protein menemukan saluran yang harus dilaluinya. SRP menerjemahkan kode di
dalam protein, melekat padanya, dan membimbingnya bak pemandu jalan sungguhan.
Kemudian, SRP dan protein mengunci saluran protein dan sebuah reseptor di
membran retikulum endoplasma yang dirancang khusus untuknya. Saat dengan cara
ini reseptor dirangsang, saluran pada membran terbuka. Pada tahap ini, SRP
memisahkan diri dari reseptor. Seluruh operasi ini terjadi dengan pengaturan
waktu dan keselarasan yang sempurna.
Di sini, protein itu
menemui satu penghalang. Kita ketahui bahwa protein terbentuk ketika rantai
asam amino membengkok dan berubah bentuk menjadi tiga dimensi. Pada keadaan
seperti ini, tak mungkin molekul protein menembus membran retikulum endoplasma
karena saluran pada membran hanya berdiameter 2 persejuta milimeter. Namun, di
sini kita melihat adanya rencana yang sudah dirancang sempurna karena masalah
ini telah dipecahkan pada tahap produksi. Ribosom yang menghasilkan protein memproduksinya
berbentuk rantai yang belum dibengkokkan. Bentuk rantai ini memungkinkan
protein menembus saluran. Setelah protein selesai menembus, saluran ditutup
sampai penembusan berikutnya. Kerja bagian kode pada protein yang masuk ke
retikulum endoplasma berakhir. Karena itu, bagian ini dilepaskan dari protein
oleh suatu enzim khusus; lalu, protein melipat diri dan menyusun penampakan
akhir tiga dimensinya. Keadaan ini mirip dengan apa yang terjadi setelah
sepucuk surat mencapai tujuannya; fungsi kode pos yang tertulis di amplop
berakhir. Bagaimana enzim ini dapat bekerja secara sadar dan mengetahui yang
mana dari ratusan, bahkan terkadang ribuan, asam amino di dalam protein yang
akan dipotongnya adalah keajaiban tersendiri. Jika memotong sembarang asam amino
yang membentuk protein selain dari yang membentuk kode pos itu, protein menjadi
tak berguna. Sebagaimana kita lihat, pada setiap tahap banyak partikel yang
bekerja dengan sadar dan bertanggung jawab. Sebuah kenyataan yang pasti bahwa
rasa tanggungjawab yang sadar ini tak mungkin dimiliki oleh molekul-molekul
renik.
Kenyataannya adalah
kerjasama antara segenap molekul yang berperan dalam fungsi yang rumit ini —
protein, SRP, protein kode pos, ribosom, reseptor, saluran protein, enzim,
membran plasma, dan fungsi-fungsi rumit lainnya yang tak disebutkan di sini —
tanpa cela. Sistem kode pos di dalam sel sendiri adalah bukti agungnya
penciptaan. Sistem yang baru digunakan selama 40 tahun oleh manusia ini telah
bekerja di dalam trilyuan sel jauh di kedalaman tubuh jutaan manusia sejak
penciptaan Nabi Adam AS.
Institut Kedokteran
Howard Hughes terkenal dengan penelitiannya di bidang komunikasi seluler.
Presiden lembaga ini, PW Choppin, menyatakan bahwa penemuan sistem kode di
dalam sel adalah salah satu penemuan terpenting di bidang biologi mutakhir.
“Gunter mengungkapkan bahwa setiap protein memiliki ‘kode batang molekulernya’
masing-masing, yang dibaca oleh sel dan memandu protein ke tempat yang benar,”
kata Choppin.55
Sistem kode batang
bukanlah sesuatu yang tak kita kenal; kita sering menemukannya dalam kehidupan
sehari-hari. Di sampul belakang buku ini, Anda akan menemukan contohnya. Nyaris
segala yang di dalam kulkas atau lemari dapur Anda berkode batang. Di berbagai
sektor, kode batang tak dapat dikesampingkan. Sistem ini, yang terbentuk dari
jajaran garis-garis tegak, membutuhkan pemindai laser untuk menerjemahkannya.
Pemindai laser meneruskan informasi ke komputer dan memerantarai pelaksanaan
beberapa fungsi rumit. Singkatnya, sistem kode batang adalah suatu metode yang
dirancang dan dikembangkan agar hidup kita lebih nyaman.
Tak diragukan lagi bahwa
kode batang telah berkembang sebagai hasil pemrograman khusus dan rancangan di
dalam komputer dan pemindai. Sistem ini bergantung kepada perangkat-perangkat
rumit, dan operasi selaras perangkat-perangkat ini bergantung kepada
perencanaan teknis. Tak seorang pun yang berkecerdasan dan berakal sehat akan
beranggapan yang sebaliknya. Dengan demikian, gagasan mereka yang mencoba
menjelaskan bahwa susunan-susunan rumit yang demikian mengagumkan seperti kode
pos di dalam sel (atau sistem kode batang) itu hasil kebetulan, menunjukkan
kekurangan pemahaman yang parah. Di dalam Al Quran, sebuah pertanyaan diajukan,
“Apakah mereka diciptakan tanpa pencipta ataukah mereka yang menciptakan (diri
mereka sendiri)?” (QS Ath-Thur, 52:35) dan ketakmungkinan hal ini ditegaskan.
Kemungkinan bahwa sebuah protein dapat terbentuk dengan sendirinya (atau secara
kebetulan) adalah nol, apalagi milyaran protein di dalam satu sel. Selain itu,
karena protein-protein ini tak mungkin dibentuk secara kebetulan, jauh lebih
tak mungkin bahwa pengelolaan, kerjasama (dan keserasian) di antara protein
terjadi secara kebetulan dengan cara yang memungkinkan tubuh tetap hidup selama
bertahun-tahun.
Tak diragukan lagi bahwa
segalanya, dari atom hingga molekul, protein atau sel, telah diciptakan karena
kemurahan Allah dan dianugerahkan kepada kita. Karena itu, adalah tugas kita
untuk berpikir mendalam tentang kasih Tuhan kita yang tanpa batas dan bersyukur
kepadaNya.
SRP: Si Pemandu di dalam Sel
Bayangkanlah Anda
melakukan kunjungan singkat ke suatu negara asing yang bahasanya tak Anda
pahami. Pada keadaan ini, Anda membutuhkan segera seorang pemandu yang akan
memungkinkan Anda berkomunikasi dengan orang-orang setempat dan membantu Anda
dalam perjalanan Anda tanpa tersesat.
Mirip dengan itu, ada
sebuah partikel di dalam sel yang bekerja sebagai pemandu bagi protein yang
baru terbentuk. Pemandu ini adalah SRP yang disebutkan di atas, yang susunan
rumitnya terbentuk dari molekul protein dan RNS. Di bagian luar, SRP mirip
pancang boling berukuran hanya 24 persejuta milimeter.
SRP memahami bahasa kedua
protein dan bangunan saluran masuk reseptor pada membran retikulum endopasma.
Susunan rumit penunjuk jalan ini belum sepenuhnya dipahami; para ilmuwan
menduga bahwa molekul RNA di dalam SRP berperan penting, namun belum memahami
fungsi molekul ini. Selain itu, rincian hubungan antara SRP si pemandu dan
saluran masuk reseptor belum diketahui.56
Komunikasi dan Transportasi di dalam Inti Sel
Seorang profesor biokimia
molekuler yang terkenal dengan penelitiannya di bidang ini, JA Doudna,
menyatakan bahwa hubungan yang terbentuk antara protein dan RNA, yang merupakan
salah satu komponen SRP, adalah suatu “jaringan yang memukau” 57 dan
“contoh persekutuan molekuler yang sesungguhnya”.58 Tentunya,
susunan ini benar-benar menakjubkan karena RNA dan protein telah diciptakan
sedemikian rupa sehingga bekerja saling serasi tanpa cela, dan telah disatukan
untuk menjalankan suatu fungsi khusus. Tiada bedanya antara mengatakan bahwa
rancangan ini terjadi secara kebetulan dan menganggap bahwa sebuah ponsel
terbentuk dari penyatuan atom-atom dan molekul-molekul dengan sendirinya. Tak
diragukan lagi, susunan kristal protein ini, yang baru diketahui pada tahun
2000, adalah hasil rancangan hebat. Susunan ini tanda kekuasaan dan pengetahuan
abadi Allah.
Inti sel diketahui berisi
bank data (molekul DNA) tempat seluruh sifat fisik dikodekan serinci-rincinya.
Banyak proses yang terjadi di dalam sel dilangsungkan berdasarkan informasi di
dalam DNA. Oleh karena itu, di antara inti sel dan sitoplasma dan berbagai
organel, setiap saat terjadi lalu lintas protein yang padat. Lalu lintas dan
komunikasi ini diatur untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sel.
Inti sel berbeda dengan
organel-organel lainnya; inti ini ditutupi oleh dua lapis membran. Pada membran
ini, ada gerbang keluar-masuk NPC (alias bangunan pori inti) yang digunakan
protein. Ini gerbang keluar-masuk, bukan saluran keluar-masuk, karena
susunannya berbeda. Berkat sistem khusus ini, sejumlah besar molekul seperti
RNA dan DNA dapat menembus membran inti sehingga susunan halus protein dan
molekul tidak rusak. Ketika terbuka penuh, gerbang keluar masuk ini berukuran
10 kali saluran pada organel lain. Penelitian menunjukkan bahwa setiap detiknya
ada 10 masukan dan 10 keluaran yang melalui satu gerbang keluar-masuk.59
Masuk dan keluarnya setiap protein ke dan dari inti sel digenapkan dengan
petunjuk dari “karyoferin”. Pemandu khusus ini beragam dan berikatan dengan
protein serta mengarahkannya ke gerbang keluar-masuk. Selain itu, protein dan
enzim juga berperan dalam proses pemindahan.
Sistem pemindahan protein
yang luar biasa terpadu dan rumit ini lagi-lagi menyisakan tak satu pun alasan bagi
ilmuwan evolusionis; Profesor Günter Blobel mengakui bahwa “mekanisme angkut
terinci penembusan NPC masih belum diketahui”.60 Misalnya,
karyoprotein yang membangun komunikasi dan mengatur penyaluran; artikel-artikel
ilmiah yang ditulis tentang fungsi partikel ini memenuhi ribuan halaman.
Rancangan luar biasa satu partikel ini jelas menunjukkan penciptaan. Jika
memerhatikan bahwa ada beraneka partikel pemandu dengan sifat dan susunannya
masing-masing, kita lebih dalam memahami bahwa pengetahuan abadi Allah meliputi
segala sesuatu.
Sistem Unik yang Belum Terungkap Rahasianya
Setiap hari, penelitian
ilmiah menguak berbagai fungsi sistem “kode pos” sel. Beberapa saat yang lalu,
orang mengetahui bahwa sebuah sistem yang mirip dengan ini ada pada sistem kekebalan
tubuh dan antibodi dihasilkan dengan cara ini. Selain itu, orang mengetahui
bahwa ada sekelompok molekul khusus yang menyebabkan sel-sel darah meninggalkan
sistem peredaran dan mengarahkan sel-sel itu ke jaringan tertentu.
Apakah yang kita ketahui
tentang sistem di dalam sel yang tak terbandingkan ini masih lebih sedikit
daripada yang kita ketahui. Hadiah Nobel biasanya dibagi oleh beberapa ilmuwan,
namun pada tahun 1999, hanya Günter Blobel yang menerima penghargaan atas
penemuannya tentang sistem kode pos sel. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan
setelah penerimaan penghargaan itu, Profesor Blobel berkata:
Kini, kami berada di
tingkat di mana kami memahami banyak mekanisme dasar lalu lintas protein di
dalam sel, namun belum memahami semuanya. Kami tengah meneliti, misalnya, lalu
lintas antara inti sel dan sitoplasma, dan masih jauh dari mengerti cara lalu
lintas ini diatur dan caranya bekerja.61
Kebenarannya nyata. Tak
peduli ke mana pun kita pergi, setiap titik di kedalaman ruang angkasa, di kedalaman
lautan, di tengah hutan, dan di dalam tubuh kita, ditaburi oleh tanda-tanda
pengetahuan, seni, dan kekuasaan Allah. Pada abad-abad sebelumnya, manusia tak
menyadari bahwa keajaiban-keajaiban penciptaan yang terkandung di dalam sel;
namun hari ini, satu-per-satu keajaiban itu memukau kita. Setiap perkembangan
baru di dunia biologi sel mencatat kenyataan bahwa pernyataan para evolusionis
adalah tipu daya tak masuk akal. Pada saat yang sama, sekali lagi
keajaiban-keajaiban itu menunjukkan bahwa keteraturan mengagumkan di dalam sel
diciptakan oleh Allah dengan satu perintah: “Jadilah” dan setiap saat semuanya
ada di bawah kendaliNya. Segala sesuatu yang ditentukan atas sel adalah
kesempatan bagi kita memuji keagungan dan kekuasaan Tuhan kita, Allah yang Maha
Kuasa.
“Sesungguhnya keadaanNya
apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah!” maka
terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) yang di tanganNya kekuasaan atas segala
sesuatu dan kepadaNyalah kamu dikembalikan.” (QS Ya-sin 36: 82-83).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar