Bayangkan bahwa Anda
berjalan bertelanjang kaki di dapur dan menginjak sekeping beling. Rentang
waktu yang dibutuhkan antara saat Anda menginjak beling dan merasakan sakit di
otak Anda hanyalah seperribuan detik. Jangka aktu itu sangat singkat hingga
Anda tak menyadarinya, namun di dalam masa itu, sebuah pesan disampaikan dari
jari kaki ke otak Anda. Komunikasi yang cepat dan sempurna ini dikelola oleh
sel-sel syaraf atau, sebagaimana sebutannya dalam biologi, neuron.
Lihatlah ke sekeliling:
segala yang kita lihat dirancang untuk sebuah tujuan tertentu. Misalnya, sebuah
telepon dengan perangkat -perangkat plastik dan elektroniknya, tombol, kabel
dan komponen lainnya, telah dirancang untuk menjalin komunikasi dengan orang lain.
Demikian juga, alasan penciptaan neuron nampak pada pengamatan pertama.
(Tentunya, ini membutuhkan pengamatan dengan mikroskop canggih.) Yang pertama
Anda amati, selain organel-organel lain di dalam sel, adalah adanya
rentangan-rentangan pada neuron yang mirip dengan lengan yang menjulur dari
tubuh; ini disebut akson dan dendrit. Kita dapat membandingkan sebah neuron
dengan pusat telepon berteknologi canggih. Ukuran pusat telepon seluler ini
hanya antara 0,004 dan 0,1 milimeter, namun mekanisme komunikasinya tak
terbandingkan di dunia saat ini. Akson dan dendrit yang disebutkan di atas
menjadi jalur yang memerantarai komunikasi dengan neuron lain.
Garis tengah neuron
rata-rata 10 mikron. (1 mikron sama dengan seperseribu milimeter). Jika kita
dapat merangkai 100 milyar neuron di otak manusia sambung-menyambung membentuk
garis, panjang garis itu (berukuran 10 mikron dan terlalu kecil untuk terlihat
mata telanjang) sekitar 1000
kilometer . Keberadaan jaringan komunikasi ini di dalam
otak berbobot 1400 gram
sangat menakjubkan.
Pertimbangkan hal-hal ini
lebih cermat lagi. Neuron sangat kecil sehingga 50 buah neuron berukuran
rata-rata dapat masuk ke titik di akhir kalimat ini.62 Karena itu,
sebagian besar pengetahuan tentang neuron diperoleh secara tak langsung.
Saat mengamati rentangan
komunikasi pada sel-sel syaraf, kita melihat bahwa pada setiap neuron ada
banyak dendrit yang menyalurkan komunikasi dari neuron lain ke tubuh sel.
Sering kali, fungsi suatu akson adalah menyampaikan pesan yang diterimanya dari
tubuh sel lewat terminal-terminal dan rentangan-rentangan itu.
Di sini, kita harus
mencermati rancangan khusus akson. Sebuah lapisan khusus yang dikenal dengan
“selaput myelin” membungkus akson. Rangsangan-rangsangan syaraf disebarkan pada
titik-titik tertentu sepanjang selaput myelin. Titik-titik ini disebut “simpul
Ranvier”. Penelitian menunjukkan bahwa isyarat yang melompat dari simpul ke
simpul bergerak ratusan kali lebih cepat daripada yang bergerak sepanjang
permukaan akson.63 Selaput dan “simpul” pada akson ini memungkinkan
penyaluran isyarat dengan cara yang paling tepat dan cepat
Neuron memerantarai
komunikasi di dalam tubuh kita dengan cara unik yang terdiri dari proses-proses
rumit elektronik dan kimiawi yang luar biasa, sehingga memastikan pengelolaan
tanpa cela di dalam otak serta antara otak dan organ-organ lainnya. Saat Anda
melakukan sebuah gerakan sederhana seperti memegang buku di tangan, membuka
halaman-halamannya, atau menggerakkan mata menelusuri kalimat-kalimatnya,
terjadilah lalu lintas komunikasi yang sangat padat di dalam sel-sel syaraf
tubuh Anda. Mengamati secara cermat neuron-neuron yang membentuk jaringan
komunikasi luar biasa ini akan membantu kita lebih memahami betapa ajaibnya
penciptaan neuron.
Rancangan pada Sinapsis
Komunikasi antara dua
neuron terjadi antara titik-titik penghubung bernama “sinapsis” yang terletak
di ujung terminal akson. Sebagaimana pusat telepon menyebabkan manusia saling
berkomunikasi, demikian juga sebuah neuron dapat berkomunikasi dengan beberapa
neuron lainnya melalui sinapsis. Ratusan juta percakapan telepon dapat terjadi
di dunia pada saat yang sama. Bandingkan dengan ini, diperkirakan sekitar 1
kuadriliyun sinapsis ada di dalam otak manusia, sehingga ada 1000 trilyun
percakapan.64 Komunikasi luar biasa ini adalah faktor penting yang
menyebabkan para ilmuwan menyebut otak sebagai “susunan paling rumit yang di
jagat raya”.65
Kita dapat mengatakan
dengan cara lain: sebuah sel syaraf biasa di dalam otak manusia, misalnya,
memiliki 10 ribu sinapsis.66 Berarti, pada saat yang sama, satu
neuron dapat berhubungan dengan 10 ribu sel syaraf yang berbeda. Bayangkan
kesulitan yang akan Anda hadapi jika pada saat yang sama berbicara di dua
telepon; kemampuan sebuah sel syaraf melakukan puluhan ribu hubungan secara
bersamaan adalah sebuah contoh penciptaan yang mengagumkan.
Hingga baru-baru ini,
persimpangan komunikasi pada neuron dikira mantap, namun sekali lagi para
ilmuwan terkejut oleh kenyataan bahwa bentuk sinapsis berubah sesuai dengan
susunan kurir kimianya. Profesor Eric Kandel menerima Hadiah Nobel pada tahun
2000 untuk penemuan ini. Rancangan yang piawai ini dapat disimpulkan sebagai
berikut: ada suatu mekanisme pada sinapsis yang mengubah bentuknya menurut
kekuatan rangsangan. Saat menerima rangsangan yang kuat, sinapsis membuat
rangsangan itu dapat disalurkan ke sel lain, tanpa melemah, dan dengan cara
yang paling produktif. Hal penting yang harus ditekankan adalah bahwa sistem
ini dipahami setelah percobaan-percobaan pada siput laut. Profesor Kandel
sendiri mengakui bahwa sistem syaraf pada manusia dan mamalia terlalu rumit
untuk sepenuhnya dipahami lewat penelitian.67
Komunikasi Kimiawi pada Neuron
Sebagian besar manusia
mengira bahwa hubungan antarneuron dibangun hanya dengan isyarat-isyarat listrik.
Ini tidak benar, sebab komunikasi kimiawi adalah bagian penting di dalam proses
ini. Saat mengamati komunikasi antara dua neuron, kita lebih memahami
unsur-unsur ajaib dalam komunikasi kimiawi.
Komunikasi kimiawi
melibatkan molekul-molekul kurir bernama “pemancar syaraf”. Molekul ini
dihasilkan di dalam tubuh oleh sel-sel syaraf, dibawa sepanjang akson, dan
disimpan dalam vesikel-vesikel kecil di terminal akson. Di setiap vesikel, ada
sekitar 5 ribu pemancar.68 Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa
neuron bak sebuah pabrik kimia yang menghasilkan kurir-kurir yang akan
digunakan dalam komunikasi.69
Neuron yang mengirimkan
isyarat adalah “neuron pemancar” dan yang menerima disebut “neuron penerima”.
Neuron pemancar dan penerima bertemu pada sinapsis, yang berukuran 0,03 mikron.70
Isyarat listrik tertentu membangkitkan kurir di terminal akson di dalam sel
syaraf pengirim. Ujung sinapsis yang dipenuhi dengan kurir kimia menyatu dengan
membran sel dan melepaskan molekul-molekul di dalamnya ke ruang sinapsis. Pesan
yang dibawa oleh kurir dikirimkan ke reseptor pada membran neuron penerima.
Reseptor yang berbeda berhubungan dengan molekul kurir yang berbeda. Pesan yang
dibawa oleh molekul kurir kimia lalu dimengerti oleh neuron penerima.
Kami hanya menggambarkan
sistem ini secara kasar, dan setiap tahapnya dipenuhi berbagai proses yang
belum benar-benar dimengerti oleh para ilmuwan. Kenyataannya, para ilmuwan baru
memiliki gambaran buram sejumlah kejadian yang berhubungan dengan komunikasi
ini.71
Bayangkan penggabungan
ujung sinapsis dengan membran sel. Proses yang digambarkan dengan kata “fusi”
adalah penggabungan sangat khusus yang serupa dengan penggabungan sebuah
peranti moduler ke sebuah komputer yang sangat canggih. Hubungan antara satu
peranti dan sebuah komputer bergantung kepada suatu perhitungan teknik yang
rumit. Jika tidak, peranti itu tak akan cocok dengan komputer, bahkan komputer
mungkin bisa rusak. Sebuah sel jauh lebih rumit daripada sebuah komputer, dan
suatu penyatuan yang selaras antara sebuah pemancar syaraf dan sebuah membran
sel tak terjadi secara acak. Seluruh proses rumit yang terjadi setiap saat ini
ada di bawah kendali Allah Yang menciptakannya.
Perencanaan dan Pengaturan Waktu
pada Molekul-Molekul Kurir
Kepadatan dan kapan kurir-kurir
kimia berada di ruang sinapsis secara langsung mempengaruhi komunikasi antara
dua neuron. Ada mekanisme tersendiri bagi setiap kurir kimia. Sebagian kurir
menyebar setelah menyampaikan pesannya. Sebagian lain diuraikan oleh enzim
khusus setelah melakukan fungsinya. Misalnya, molekul- molekul kurir yang
disebut “asetilkolin” diubah oleh enzim khusus menjadi kolin dan asetat.
Ada satu lagi mekanisme
hebat di dalam sel-sel syaraf: kurir-kurir yang menyampaikan pesan ke sel
reseptor dikumpulkan kembali di sel pemancar dan disimpan untuk digunakan pada
pesan berikutnya. Proses ini dilakukan oleh sejumlah molekul khusus. Kegiatan
molekul-molekul dopamin dan serotonin diatur dengan cara ini. Jika kita
membayangkan betapa sulitnya mendaur ulang suatu produk, sebaiknya kita
memahami keefektifan mekanisme dalam sel syaraf ini.
Setiap tahap komunikasi
kimiawi terjadi dengan keseimbangan yang sangat teliti. Setiap molekul kurir
yang digunakan pada setiap komunikasi, dan setiap protein dan enzim yang
menjalankan suatu fungsi pada berbagai tahap harus dirancang. Jumlah molekul
kurir yang akan disimpan, berapa lama sel-sel penerima akan dirangsang, waktu
pemisahan atau penyatuan kembali, adalah bagian-bagian penting keseimbangan
komunikasi. Selain itu, sejumlah rincian penting yang terkait dengan
keseimbangan komunikasi yang masih belum diketahui.
Penyakit Parkinson adalah
suatu keadaan di mana kerusakan penyelarasan otot membuat orang sulit bergerak,
dan menyebabkan gemetaran. Penyebab penyakit ini adalah rusaknya keseimbangan
antara molekul kurir dopamin dan asetilkolin. Ketika sejumlah sel-sel syaraf di
dalam otak menghasilkan dopamin kurang daripada yang dibutuhkan, hasilnya
adalah hilangnya kendali otot. Kenyataan ini diketahui baru-baru ini saja
(Profesor Arvid Carlsson dianugerahi Hadiah Nobel atas penemuannya ini).
Keseimbangan yang teliti
dan mekanisme rumit ini tidak terbentuk dari serangkaian kejadian acak. Dia
Yang menciptakan semua itu, memelihara dengan kekuatanNya, memberi untuk
melayani manusia, dan mengambilnya saat menghendakinya, adalah Allah, Yang
memiliki kekuatan dan pengetahuan yang kekal.
Komunikasi Listrik AntarNeuron
Setiap saat, setiap sel
syaraf mengalami perubahan rumit. Komunikasi lewat neuron adalah sebuah operasi
yang terjadi ketika kurir elektro-kimia atau kimia menghasilkan isyarat
listrik.
Untuk memahami komunikasi
listrik ini, pertama-tama kita harus memikirkan mekanisme keseimbangan lainnya;
keseimbangan menakjubkan yang dibentuk muatan-muatan listrik dalam sel-sel
syaraf, yakni ion. Ion menjalankan suatu fungsi penting dalam neuron; ada ion
natrium dan kalium bermuatan positif satu, ion kalsium bermuatan positif dua
dan ion klorida bermuatan positif satu. Selain itu, ada juga sejumlah molekul
protein bermuatan negatif.
Pada keadaan istirahat,
neuron bermuatan negatif. Pada keadaan ini, protein-protein dan berbagai ion
bermuatan negatif berada di dalam sel syaraf. Dibandingkan denan jumlah di
luar, lebih banyak ion kalium serta lebih sedikit ion klorida dan natrium di
dalam neuron.72 Ini tidak ditata acak, dan perbandingan ini
ditentukan dan secara khusus dipertahankan.
Pesan yang tertinggal
pada reseptor-reseptor membran di dalam sel-sel syaraf memulai sebuah rangkaian
proses dalam sel yang mengingatkan kita akan efek domino. Selama proses yang
belum diketahui secara rinci ini, ratusan protein diperkirakan menjalankan satu
fungsi. Proses ini terjadi berurutan dan dalam urutan yang sempurna,
menyebabkan saluran-saluran ion tertentu pada membran sel terbuka. Akibatnya,
ion natrium yang dibawa ke dalam sel menetralkan sel yang sebelumnya bermuatan
negatif (-70 milivolt). Pemindahan ion antara bagian dalam dan luar sel
menghasilkan isyarat listrik. Proses yang kami gambarkan di sini dengan cara
yang paling sederhana dimulai dan berakhir kurang dari satu milidetik.
Isyarat yang dihasilkan
bergerak cepat sepanjang akson dan memulai proses kimia yang akan membawa pesan
ke sel lain di titik sinapsis di ujung terminal. Kecepatan rata-rata isyarat
sepanjang akson adalah 120
meter per detik.73 Sebuah perhitungan
sederhana akan menunjukkan kepada kita bahwa kecepatan ini sama dengan 432 kilometer per
jam.
Sel-sel syaraf yang
menyampaikan pesan menyelesaikan tugasnya dan kembali ke keadaan istirahat.
Pemulihan ini berlangsung dengan terbuka dan tertutupnya saluran natrium dan
kalium dalam masa kurang dari satu milidetik. Tanpa jam yang dihasilkan oleh
teknologi tinggi, Anda tak dapat mengukur satu milidetik. Bayangkan seakan Anda
memiliki jam seperti itu; Anda masih belum dapat mengatur pembukaan dan
penutupan saluran ion dengan satu sel syaraf. Jika Anda mencoba memulai jutaan
proses yang setiap saat berlangsung, suatu kesalahan yang terjadi dalam jangka
waktu hanya satu milidetik akan melencengkan proses-proses ini.
Sebuah Kenyataan yang Menyolok
Ada satu sifat lain yang
membedakan neuron dari sel-sel kita lainnya. Sel-sel lain tubuh kita
terus-menerus diperbaharui, namun neuron tak berubah. Dengan bertambahnya usia,
jumlahnya menurun, namun sel-sel syaraf yang ada pada masa tua seseorang sama
dengan yang dimilikinya di masa muda. Apa yang telah digambarkan sejauh ini
adalah cerita yang amat disederhanakan dari sistem komunikasi di dalam neuron
yang berfungsi sepanjang hidup manusia. Bahkan orang cerdas dan berilmu akan
sulit memahami hal ini; sel dan hormon telah sangat berhasil menjalani
fungsi-fungsi ini tanpa kesalahan pada jutaan manusia yang hidup di dunia sejak
awal zaman.
Bagaimanakah sistem yang
sangat rumit dalam setiap sel syaraf kita ini terbentuk? Bagaimanakah
keselarasan mengagumkan pada ratusan juta sel di dalam tubuh kita terjadi?
Bagaimanakah sistem komunikasi yang sangat hebat ini terjamin tanpa timbul
kebingungan? Bagaimanakah sistem yang bergantung pada keseimbangan dan
penjadwalan yang teliti ini bekerja tanpa membuat kesalahan?
Sangat wajar jika ratusan
pertanyaan tentang “mengapa” memenuhi benak manusia. Meskipun ada
kenyataan-kenyataan ini, sejumlah ilmuwan mencoba mati-matian membela
pernyataan evolusionis bahwa sistem tanpa cela ini sepenuhnya terbentuk karena
murni kebetulan. ‘Tak mungkin’ bukanlah ungkapan yang cukup kuat untuk
menggambarkan upaya-upaya para evolusionis yang mencoba menghubungkan asal-usul
kehidupan dengan sebuah “sel purba” khayali yang muncul secara tak sengaja;
mereka tak memiliki jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas.
Satu hal di dalam
artikel-artikel yang ditulis oleh para evolusionis menarik minat kita; tiada
penjelasan ilmiah tentang cara evolusi terjadi. Malah, mereka mengatakan bahwa
molekul dan protein yang berfungsi di dalam komunikasi muncul pada suatu tahap
dalam apa yang karenanya disebut evolusi, dan tak berubah susunannya hingga
zaman kita. Tentunya, pernyataan seperti ini, yang bahkan tak sedikit pun
memiliki bukti, adalah dusta besar. Berkedok ilmu pengetahuan, mereka bermain
kata-kata yang ditujukan untuk menolak penciptaan.
Tiada keraguan bahwa
hanya ada satu penjelasan mengapa mekanisme yang begitu memukau ini terjadi:
Allah, Tuhan semesta alam, menciptakan sel dari ketiadaan. Dialah Tuhan kita,
Pencipta kita semua, Yang merancang sistem komunikasi yang sangat rumit dan
saling terkait di dalam sel dengan sangat rinci. Dialah Allah, Yang membuat
atom, molekul, dan protein yang tak pernah beristirahat, demi melayani kita;
dan hanya Dia Yang berhak disembah dan dipuja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar